Date posted: 28-02-2012
Surabaya (LoGOS)
Masalah perselingkungan kuat mewarnai kehidupan keluarga di kota-kota
besar Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Malah kini ada istilah
yang lebih manis, yang dipopulerkan oleh duo Ratu, yaitu teman tetapi
mesra (TTM), untuk perselingkungan itu.

Selingkuh sebenarnya tidak lagi didominasi kaum laki-laki berisitri, tetapi juga kaum perempuannya. Namun, bila dilihat dari jumlahnya, kasus perselingkungan masih banyak terjadi di kalangan kaum adam. Melihat makin maraknya perselingkuhan, tak ada salahnya bagi Anda, kaum perempuan untuk lebih mewaspadai tindak tanduk para suami di luar suami. Apalagi akhir-akhir ini suami kerap tampil lebih rapi dan wangi. Bukan tak mungkin, suami diam-diam memiliki TTM loh!
Bila kondisinya demikian, banyak cara untuk mengatasi masalah
perselingkungan yang terjadi pada suami atau istri Anda. Salah satu cara
yang alternatif adalah lewat terapi ketuk atau dikenal dengan Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT).
Penyembuhan kasus selingkuh itu terungkap dalam sesi testimoni pada
acara workshop terapi ketuk yang dipandu oleh pengembangan SEFT yang
juga seorang psikolog, Ahmad Faiz Zainuddin, di Surabaya, Sabtu (20/5).
Pada workshop itu, Syamsul Arief, aktivis organisasi buruh di
Surabaya yang juga alumni dari pelatihan SEFT, menceritakan pengalaman
anak buahnya yang berhasil mengobati seorang suami yang sering mabuk dan
sering berselingkuh.
“Kebetulan teman-teman buruh banyak yang mengikuti workshop SEFT dan
kemudian dipraktekkan pada tetangganya. Ada seorang diantara peserta
workshop, sebut saja namanya Santi, yang sering menerima keluhan dari
temannya karena suaminya suka berselingkuh dan tidak pernah
memperhatikan dirinya,” kata Syamsul Arief.
Mendapatkan keluhan seperti itu, Santi melakukan penyembuhan dengan
SEFT di rumahnya. Santi terkejut karena esok harinya ia mendapatkan
cerita dari temannya bahwa suaminya justru menyebut-nyebut nama Santi.
Mendengar cerita itu, Santi malah ketakutan dan kemudian melaporkan
kenyataan itu ke Syamsul. Syamsul kemudian mengingatkan Santi agar
prosedur terapi dengan S-EFT itu diperbaiki kembali.
“Setelah itu dia memperbaiki prosedur dan beberapa hari dilakukan
terapi itu, ternyata, suami dari temannya Santi itu sembuh, bahkan
kemudian menangis-nangis meminta maaf kepada si isteri atas kesalahannya
selama ini,” katanya.
Mendengar cerita seperti itu, Faiz yang alumni Fakultas Psikologi
Unair dan kini menempuh S2 di sebuah universitas di Malaysia itu
mengemukakan, dirinya baru menemukan kasus baru, yakni SEFT digunakan
untuk mengatasi masalah perselingkuhan.
“Memang sesuai dengan ilmu yang saya peroleh dari buku maupun belajar
langsung dari pakar psikologi, SEFT ini bisa untuk dicobakan dalam
kasus apa saja,” katanya.
Ia mengemukakan, metode yang dikembangkan oleh SEFT sangat ilmiah
karena pada dasarnya sama dengan akupresur, hanya yang disentuh adalah
syaraf-syaraf yang berkaitan dengan kejiwaan.
“Jadi SEFT ini bisa untuk mengatasi masalah kejiwaan, seperti trauma,
stres atau masalah-masalah lain yang banyak dihadapi masyarakat modern
sekarang. Terapi dengan SEFT relatif lebih cepat karena hanya
membutuhkan beberapa menit dibandingkan dengan terapi pasikologi
konvensional yang butuh waktu berbulan-bulan bahkan tahunan,” katanya.
SEFT
Anda ingin bergabung
Silahkan Hub/SMS :
Adi
HP:
085235688134
HP:
085235688134